Puisi karya Amir Hamzah yang berjudul “PADAMU JUA”

Nama               : Sefila Osie Arzani
NIM                : 2101411034
Rombel            : 02 PBSI

Puisi karya Amir Hamzah yang berjudul “PADAMU JUA”

PADAMU JUA
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu

Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa

Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa kau dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara dibalik tirai kasihmu sunyi menunggu seorang diri
Lalu waktu – bukan giliranku
Mati hari – bukan kawanku....

Enjambemen :
Enjambemen yang dimaksudkan dalam puisi adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.
Enjambemen ini akan terwujud bila kita pandai memanfaatkannya, Meski dalam puisi memang tiada aturan yang jelas dalam berenjambemen ini, soalnya Enjambemen memang tergantung gaya dan tehnik yang sifatnya personal.
Untuk lebih jelasnya disampaikan juga contoh penggunaan Enjambemen ini yang berhasil dalam puisi berikut ini

PADAMU JUA
Habis kikis/
Segala cintaku hilang terbang//
Pulang kembali aku padamu/
Seperti dahulu//

Kaulah kandil kemerlap/
Pelita jendela di malam gelap//
Melambai pulang perlahan/
Sabar, setia selalu//

Satu kekasihku/
Aku manusia/
Rindu rasa/
Rindu rupa//

Di mana engkau?/
Rupa tiada/
Suara sayup/
Hanya kata merangkai hati//

Engkau cemburu!/
Engkau ganas!/
Mangsa aku dalam cakarmu/
Bertukar tangkap dengan lepas//

Nanar aku, gila sasar/
Sayang berulang padamu jua//
Engkau pelik menarik ingin/
Serupa dara dibalik tirai//

Kasihmu sunyi menunggu seorang diri//
Lalu waktu – bukan giliranku/
Mati hari – bukan kawanku....//

Inversi :
            Inversi adalah pembalikan posisi, arah dan susunan dalam kalimat. seperti predikat diletakkan di depan subyek. Selain itu, inversi juga dapat dikatakan seperti pemadatan kata agar terkesan lebih ekspresif.
Inversi dalam puisi “PADAMU JUA” :
Rupa tiada ( tiada berupa), habis kikis ( habis terkikis), lalu waktu ( waktu  yang berlalu).


Tipografi :
Tipografi ialah ukiran bentuk, bagaimana puisi itu diungkapkan secara grafis oleh pengarang. Pemakaian huruf kapital pada setiap awal baris atau kalimat merupakan bagian dari tipografi. Puisi “PADAMU JUA” karya Amir Hamzah pada dasarnya berkalimat singkat, seperti pada bait ke- 3 dan 4. Berkalimat pendek, namun mempunyai makna yang dalam. Selain itu, puisi tersebut disusun tiap bait, yang terdiri dari 7 bait, dan tiap bait terdiri dari 4 baris.
           




Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS PUISI "GADIS PEMINTA-MINTA"

Kutipan Dialog “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”