PENGEMBANGAN PARAGRAF

Nama              : Sefila Osie Arzani
NIM                : 2101411034
Rombel           : 02


PENGEMBANGAN PARAGRAF

  1. Macam-Macam Paragraf
Dilihat dari segi letak kalimat topik, paragraf dibedakan atas paragraf deduktif, induktif, dan campuran (Soedjito 1991:12-15 dalam Doyin dkk. 2003). Paragraf yang pengarangnya meletakkan kalimat topik pada awal kalimat adalah paragraf deduktif.
Contoh :
Apresiasi harus diberikan pada SMK yang telah menghasilkan peralatan kebutuhan dalam negeri, mobil, motor, laptop, atau produk lainnya. Keberhasilan ini menumbuhkan  (senyum) kegembiraan banyak pihak, meskipun masih terdapat sebagian yang esem-nya kecut (mencibir), ada yang belum yakin nanti akan bisa menjadi mobil nasional. Esemku (senyumku), esem kita akan menjadi lebih lebar, lebih segar manakala mebil esemka mendapat lisensi komersialisasi secara nasional. Saat inilah momen yang tepat kita buktikan slogan “cintailah produk dalam negeri”.(Suara Merdeka, 8 Maret 2012 : 9)
Sebaliknya, paragraf yang kalimat topik ada pada akhir paragraf disebut paragraf induktif. Berikut ini contoh paragraf yang kalimat topiknya terletak di akhir.
Contoh :
Oleh karena itu dalam konteks ini, segenap guru pengampu mata pelajaran yang di-UN-kan seharusnya dalam membimbing belajar siswanya selain memfokuskan pada penguasaan materi pelajaran, hendaknya juga lebih mengutamakan latihan menggarap berbagai jenis soal. Karena hanya dengan cara seperti inilah siswa dapat dipastikan akan menguasai dan dapat mengerjakan berbagai jenis soal UN nanti. Walhasil, akhirnya hanya dengan kerja keraslah UN akan dapat berjalan dengan penuh kejujuran dan menghasilkan out put yang berprestasi serta membanggakan kita semua masyarakat Jateng. (Suara Merdeka, 5 Maret 2012 : 9)
 Adapun paragraf yang kalimat topiknya terletak di awal dan di akhir paragraf disebut paragraf campuran atau deduktif induktif. Kalimat topik pada awal paragraf diulang pada akhir paragraf. Maksud pengulangan tersebut adalah untuk memberi tekanan atau penegasan kepada pikiran pokoknya. Akan tetapi, kalimat topik ulangan tidak harus tepat sama dengan kalimat topik pada awal paragraf. Kata-kata dan susunan kalimatnya dapat diubah, tetapi ide pokok harus tetap sama. Paragraf berikut adalah campuran antara paragraf deduktif dan induktif. Kalimat yang dicetak miring merupakan kalimat topik pada paragraf itu.
Contoh :
Kini, era sudah sangat berubah, informasi tidak bisa lagi dimonopoli oleh guru, karena siapa yang cepat dialah yang berhak. Akibatnya mudah diduga, anak-anak sekolah menengah atas sering lebih dulu mendapatkan aneka informasi seperti sains dan teknologi, gaya hidup, berita-berita aktual, termasuk juga aneka gosip. Dalam konteks ini, jika para guru mampu melakukan pengembangan diri, mereka justru akan menjadi murid. (Suara Merdeka, 5 Mret 2012 : 6)
Paragraf dilihat dari segi jenisnya, dibedakan atas paragraf pembuka, pengembang, dan penutup (Arifin 1988:131). Paragraf pembuka merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada isi suatu pembicaraan yang akan dipaparkan kemudian di dalam karangan. Karena itu, paragraf pembuka hendaknya menarik minat dan perhatian pembaca serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan berikutnya. Salah satu cara untuk menarik perhatian adalah dengan mengutip pernyataan atau pendapat yang merangsang dari para ahli atau orang yang terkenal di bidangnya.
Contoh :
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mrnyatakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang direncanakan, pada April 2012, hanyalah solusi jangka pendek. (Suara Merdeka, 8 Maret 2012 : 2)
      Paragraf pengembang adalah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan penutup. Paragraf ini mengemukakan inti persoalan yang dikemukakan. Karena itu, paragraf satu dengan paragraf lainnya hendaknya memperlihatkan hubungan yang serasi dan logis. Paragraf ini dapat dikembangkan dengan cara deskriptif, ekspositoris, naratif, atau argumentatif yang akan dibicarakan pada halaman-halaman berikutnya.
Contoh :
Selain itu, yang tidak boleh dilupakan adalah KPK harus sungguh-sungguh untuk mengembalikan jaksa dan polisi menjadi institusi yang terhormat dan terpercaya, dengan membangun sistem integritas di kedua lembaga itu dan memberikan saran kepada prsiden terkait pejabat-pejabat penting yang akan mengisi jabatan strategis di kepolisian dan kejaksaan. (Suara Merdeka, 8 Maret 2012 : 2)
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan. Paragraf ini umumnya berupa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya yang mengunci atau menutup sebuah karangan. Dalam mengunci karangan hendaknya dapat memberikan kesan yang baik di benak pembaca. Untuk itu, perlu dikemukakan hal-hal yang penting, seperti simpulan atau simpulan yang diramu dengan saran-saran atau pendapat pribadi pengarang.
Contoh :
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saefuddin. Dia berharap KPK tidak menjadi sekadar lembaga yang hanya melakukan fungsi pencegahan korupsi. KPK justru harus diperkuat dan program pencegahannya diperluas, diperkuat dengan program pencegahan diperluas dengan syarat transparansi, imparsialitas, dan akuntabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, KPK diminta telah memberikan keuntungan bagi negara dalam menumbuhkan kesadaran bagi negara dalam menumbuhkan kesadran dan keberanian memerangi korupsi. (Suara Merdeka, 8 Maret 2012 : 2)
Dilihat dari segi teknik pemaparan, paragraf dibedakan atas paragraf deskriptif, ekspositoris, argumentatif, dan naratif.
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang berisi lukisan apa yang tertangkap oleh indera, baik yang terlihat, terdengar, terasa, teraba, atau tercium. Semua hasil penginderaan selanjutnya dioleh oleh perasaan dan dilukiskan dengan kata-kata sebagai sebuah paragraf deskripsi.
Contoh :
Gunung Kelud, dengan ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut, mempunyai banyak keunikan. Terdapat kawah dan terowongan yang indah, sehingga menjadi daya tarik wisata. Tetapi yang paling unik, mungkin satu-satunya gunung di Indonesia yang menjadi rebutan dua daerah. (Suara Merdeka, 5 Maret 2012 : 2)
      Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampakkan suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur dari objek yang dipaparkan. Penyampaiannya dapat menggunakan analisis kronologis atau keruangan sebagaimana terlihat pada paragraf berikut.
Contoh :
Pratiwi Indah Syekti kembali meraih juara I Olimpiade Biologi 2012 se-Jawa-Bali. Prestasinya diraih ketika mengukuti Olimpiade yang digelar Fakultas Teknologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Hampir bersamaan waktunya, Pratiwi kembali berprwstasi menjadi juara II Biology Competition2012 se-Jateng-DI Yogyakarta yang digelar di UNS Surakarta. (Suara Merdeka, 8 Maret 2012 : 9)
 Paragraf argumentatif bersifat membujuk atau meyakinkan pembaca dengan cara memaparkan alasan-alasan, fakta-fakta, atau bukti-bukti suatu pendapat atau gagasan pemecahan sebuah masalah.
Contoh :
Ketua RW 03 Sudarto ST MM menyambut baik kegiatan itu, karena dinilai karena dapat menyehatkan warga tanpa mengeluarkan banyak biaya. Ketua panitia Afidlul Umam SKep seusai acara mengatakan, rutin jalan kaki banyak manfaatnya bagi kesehatan. Studi dalam beberapa tahun terakhir menyebutkan berjalan terpogoh-pogoh dan bukan jalan santai memberi banyak manfaat bagi kesehatan. (Suara Merdeka, 8 Maret 2012 : 9)
 Paragraf naratif umumnya dihubungakan dengan bercerita. Oleh karena itu, paragraf naratif umumnya ditemukan dalam novel, cerpen, hikayat, dan sebagainya. Paragraf naratif memiliki unsur 5W1H (who, what, where, when, why, dan how). Siapa, melakukan atau mengalami kejadian apa, di mana dan kapan kejadian itu terjadi, mengapa sampai melakukan atau mengalami kejadian itu, dan bagaimana kronologis kejadiannya. 
Contoh :
Enam tentara Inggris tewas setelah kendaraan lapis baja yang mereka naiki terkena ledakan di Provinsi Helmand, Afghanistan bagian selatan. Dengan demikian, jumlah tentara Inggrisyang tewas sejak 2001 dalam invasi pimpinan AS untuk menumpas kelompok Talib tersebut menjadi 404 orang. Keenam tentara, lima dari Batalion III Resimen Yorkshire dan seorang dari Batalion I Resimen The Duke of Lancaster, sedang melakukan patroli ketika kendaraan mereka ledakan. Menurut pewira polisi Afghanistan Mohammad Ismail Hotak, ledakan itu diakibatkan oleh bom p[inggiran jalan, senjata paling mematikan yang sering digunakan oleh kelompok pengacau keamanan. (Suara Merdeka, 8 Maret 2012 : 8)
2.      Teknik pengembangan paragraf
a. Pengembangan Paragraf dengan Memaparkan Hal-Hal Khusus
·         Kalimat Utama ditulis pada awal paragraf, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. Berikut ini contoh pengembangan paragraf dengan memaparkan hal-hal khusus.
Contoh :
Harus diakui, kemampuan masyarakat kita dalam memelihara rasa iba pada sesama memang melemah. Lebih jauh lagi, hilangnya kepercayaan rakyat terhadap hukum membuat rasa saling percaya antar sesama ikut pudar. Tragedi di Deli Serdang bukan peristiwa pertama atau terakhir main hakim. Seseorang bahkan bisa ikut menghukum terdakwa kasus suap lewat aksi bacok seusai sidang. (Suara Merdeka, 29 Februari 2012)
·         Paragraf seperti ini dinamakan paragraf induktif. Mula-mula dikemukakan hal-hal khusus kemudian dipaparkan hal umum yang merupakan pikiran pokok.
Contoh :
Sekitar 30 mahasiswa dengan pakaian hapi (sejenis yukata pendek) lengkap dengan ikat kepala tengah beraksi tanpa alas kaki. Diringi irama yang penuh semangat, mereka bergerak lincah ke sana kemari. Sesekali mereka juga berjingkat. Ya, mereka sedang menarikan Souranboushi. (Suara Merdeka, 1 Maret 2012 : 19)
b. Pengembangan Paragraf dengan Pemberian Contoh
Dalam jenis pengembangan ini dikemukakan suatu pernyataan, kemudian disebutkan rincian-rincian berupa contoh-contoh kongkret.
      Contoh :
Koruptor tidak mungkin bisa meminta maaf kepada semua rakyat Indonesia yang dirugikan secara person to person sebagaimana syarat memperoleh kebebasan dari hak Adami itu. Di sini muncul peluang yang memungkinkan orang berbuat anarkis terhadap pelaku korupsi, sebab hak-haknya merasa dirampas. (Suara Merdeka, 5 Maret 2012 : 6)
c. Pengembangan Paragraf dengan Menampilkan Fakta-Fakta
Pengembangan paragraf dengan cara ini mula-mula dikemukakan pendapat umum yang menjadi pikiran pokok kemudian kalimat-kalimat penjelas yang merupakan fakta-fakta yang meyakinkan pendapat tersebut.
Contoh :
Negara ini memang harus diselamatkan dari segala bentuk korupsi. Wacana menciptakan efek jera terhadap pelaku korupsi hingga kini belum beranjak menjadi realitas hukuman yang memberatkan mereka. Bandingkan dengan pencuri pisang, cokelat, sandal, kapuk, semangka dan masih banyak lagi yang berujung dengan pemenjaraan yang berat. Keadilan tidak berjalan. (Suara Merdeka, 5 Maret 2012 : 6)
d.  Pengembangan Paragraf dengan Memberikan Alasan-Alasan
Alasan-alasan yang digunakan untuk mengembangkan paragraf jenis ini dapat berupa sebab-akibat atau akibat-sebab. Dalam pengembangan jenis sebab-akibat, lebih dahulu dikemukakan fakta yang menjadi sebab terjadinya sesuatu kemudian diikuti rincian-rincian sebagai akibatnya. Dalam hal ini, sebab merupakan pikiran utama, sedangkan akibat merupakan pikiran-pikiran penjelas.
Contoh :
Pemerintah masih setengah hati dalam hal kebijakan pemanfaatan energi alternatif. Akibatnya, pengembangan sektor ini terabaikan. Padahal, cadangan bahan bakar minyak Indonesia akan habis dalam waktu 23 tahun lagi. Jika pemanfaatan energi alternatif tidak didorong sejak sekarang, Indonesia bakal menghadapi masa suram. Bukan hanya dorongan, jika perlu digelorakan revolusi untuk energi alternatif demi masa depan anak-cucu kita. (Suara Merdeka, 8 Maret 2012 : 6)
e. Pengembangan Paragraf dengan Perbandingan
Dalam jenis pengembangan ini dipaparkan semua persamaan dan atau perbedaan tentang dua atau lebih objek/gagasan. Paragraf berikut merupakan paragraf yang dikembangkan dengan perbandingan.
Contoh :
Berdasarkan data dari Dirjen Pajak, Dhana Widyatmika merupakan alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), satu alma,ater dengan Gayus Halomoan Tambunan. Setelah lulus STAN, Dhana mulai bekerja di Dirjen Pajak pada 1996. Keduanya terjerat kasus korupsi Dirjen Pajak. Antara Dhana dan Gayus Tambunan terdapat beberapa perbedaan. Perbandingan tersebut diantaranya, Dhana berumur 37 tahun, sedangkan Gayus berumur 32 tahun. Dhana golongan III C, sedangkan Gayus golongan III A. Dalam bidang penugasan, Dhana di bagian Pemeriksaan pajak, sedangkan Gayus Banding pajak. Kasus masing-masing, Dhana, diduga gratifikasi, suap, penyalahgunaan wewenang, pencurian uang, sedangkan Gayus penyuapan polisi dan petugas penjara, serta pemalsuan paspor. Masa beraksi, Dhana 2002-2012, sedangkan Gayus 2007-2009. Status hukum keduanya, Dhana sebagai tersangka, dan Gyus sebagai Terpidana (divonis 7 tahun) dan masih diproses dalam kasus lain. Harta, Dhana total diperkirakan Rp 60 Milyar, yang dilaporkan ke negara rp 1.231.645.025, sedangkan Gayus tidak diketahui pasti, diduga puluhan milyar rupiah. Harta yang disita Polri Rp 74 milyar. (Suara Merdeka, 29 Februari 2012:1)
f. Pengembangan Paragraf dengan Definisi Luas
Definisi luas (definisi formal yang diperluas) dapat dipakai untuk mengembangkan pokok pikiran. Semua penjelasan atau uraian menuju pada perumusan definisi itu. Berikut contoh pengembangan paragraf dengan definisi luas.
Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan suatu hal atau sesuatu gagasan. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan belaka, dapat pula mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti. Panjang karangan tidak dibatasi, bergantung pada kemampuan pengarang dalam memaparkan atau memberikan penjelasan ide atau gagasan yang disampaikan.
Contoh :
Gunung Kelud, terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Kabupaten Malang. Gunung ini mempunyai ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut, mempunyai banyak keunikan. Terdapat kawah dan terowongan yang indah, sehingga menjadi daya tarik wisata. Sektor wisata yang menarik dari Gunung Kelud adalah adanya terowongan tua yang diberi nama Ganesha, sepanjang hampir 200 meter dan hanya cukup untuk satu mobil. Terowongan Ganesha dibuat untuk menuju ke mulut kawah. Ada yang menyebut terowongan ini dibangun tahun 1940 oleh Jepang, namun ada juga yang menyatakan dibangun tahun 1951. Gunung Kelud terakhir meletus pada tahun 1990. (Suara Merdeka, 5 Maret 2012)

g. Pengembangan Paragraf dengan Campuran
Dalam jenis pengembangan ini, rincian-rincian terhadap kalimat utama terdiri atas campuran dari dua atau lebih cara pengembangan paragraf. Jadi, misalnya terdapat campuran umum-khusus dengan sebab akibat, sebab-akibat dengan perbandingan, contoh-contoh dengan perbandingan, dan sebagainya.
Contoh :
Sejak era reformasi atau lebih dari 10 tahun terakhir, program keluarga berencana tak lagi menjadi prioritas pemerintah. Tanpa pengawasan dan anggaran memadai, KB pun gagal total sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak terkendali.
Wakil Ketua DPRD Jateng Bambang Sadono mengatakan, sensus 2000 memperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada 2010 sebanyak 234 juta jiwa. Nyatanya jumlah penduduk melebihi perkiraan hingga 238 juta dan pada 2012 ini mencapai 240 juta. "Penduduk kita bertambah 1 juta pertahun," katanya dalam sosialisasi rancangan peraturan daerah (Raperda) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) di DPRD Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (2/4).
Mati surinya KB, menurut politisi Partai Golkar ini, dikarenakan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang sudah tak bertaji. Berbagai program, misalnya target 7 juta peserta KB baru gagal total di lapangan karena pelaksana program yakni kabupaten/kota tidak serius. Ikatan Penulis Keluarga Berencana Nasional (IPKB) pada Desember 2011 merilis bahwa dari 497 kabupaten/kota, baru 385 yang memiliki institusi untuk mengurusi kependudukan atau KB.
Dari jumlah tersebut, hanya tujuh persen yang memiliki intitusi khusus, sedangkan 93 persen sisanya digabung dengan bidang lain. "Bahkan ada kabupaten yang hanya menganggarkan Rp 200 juta untuk KB. betapa tidak seriusnya," ucap Bambang.
Padahal, UU No 52 tahun 2009 tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah mengamanatkan pembentukan badan khusus KB yakni BKKBD di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia. "Melaksanakan amanat undang-undang itu DPRD Jateng akan menggodok peraturan daerah pembentukan BKKBD agar dilaksanakan seluruh daerah di Jateng," katanya.(Suara Merdeka, 2 April 2012 : 2)



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS PUISI "GADIS PEMINTA-MINTA"

Kutipan Dialog “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”

Puisi karya Amir Hamzah yang berjudul “PADAMU JUA”