Enjambemen dalam Puisi

Enjambemen dalam Puisi
Melanjutkan unsur unsur puisi yang berupa bentuk fisik ( meminjam istilahnya Marjorie Boilton), setelah kemarin Inversi dan Tipografi, Kali ini menginjak ke Enjambemen dalam Puisi.
Arti atau Definisi Enjambemen yang dimaksudkan dalam puisi adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.
Enjambemen ini akan terwujud bila kita pandai memanfaatkannya, Meski dalam puisi memang tiada aturan yang jelas dalam berenjambemen ini, soalnya Enjambemen memang tergantung gaya dan tehnik yang sifatnya personal.
Untuk lebih jelasnya disampaikan juga contoh penggunaan Enjambemen ini yang berhasil dalam puisi berikut ini

* Moranbong Pyongyang - Rendra
Aku akan tidur
di rumputan
di tepi kolam.
Sementara undan
dan belibis
berenangan.
Lihatlah, aku berdosa.

Aku akan tidur
di bawah pohon liu
yang rindang.

Dalam waktu yang mewah
tapi hampa
aku berjalan dalam taman
mengintip pasangan bersembunyi
di dalam hutan.
Sambil makan
jagung bakar
dan apel Korea

mendengarkan lagu rakyat
dinyanyikan orang.
Kantongku pun penuh dosa.

Lalu kupilihlah tempat ini.
tempat tidurku di rumputan
dekat tembok pagar yang tua
memandang kuil beratap merah
dan angin lewat
untuk pergi ke lembah yang jauh.
Mencuri dosa.

Aku akan tidur
di tepi kolam
di bawah pohon liu
yang rindang.

Aku payah oleh dosa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS PUISI "GADIS PEMINTA-MINTA"

Kutipan Dialog “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”

Puisi karya Amir Hamzah yang berjudul “PADAMU JUA”